About Me

My photo
Munich, München, Germany
Logical Development in Indonesia, Original Ideas, Rules, Politics, Science and Landscapes Architectures Technology with Philosophy Approaches

Saturday, 2 May 2020

S.e.n.j.a . K.a.l.a.





ketika cahaya menepi ke ufuk
di timur senja lukamu menebarkan
harum wewangian
Mustafa menunaikan hijrah
dari Makkah ke Madinah
menyaksikan terbitnya pertama bintang soraya
mengingatkan :
kejahatan bagaikan wabah
menarik julur julur cinta dan mematikan pembaharuan





Wajah perempuan di ganti ganti dalam cermin
seperti pesolek, bulan berganti
yang lama di buang
yang baru di puji
Tuhan tersenyum senyum melihat tingkahmu yang tak jujur
meski kita menipu seribu mata, namun tak bisa menipu mata NYA.
yang tajam dan penuh pengertian




aku menari di atas kain putih
dengan sembilan sembilan putaran
menghindarimu dari tusukan -mu
demi tusukan -mu
dari fanamu -mu
dari muak -mu
dari curiga dan syu' -mu yang berlebihan




Ketika manusia mencapai kemulyaan
sebenarnya dia sedang memulai pemahaman
Ketika manusia mendapat kemudahan
sebenarnya dia sedang di beritahu tuhan




tentang besarnya pertimbangan
tentang rumitnya ujian

Wednesday, 15 April 2020

CINTA



Cinta itu dahsyat, tapi rasa maluku dan gengsiku lebih besar dari rasa cinta
Cinta itu rindu, tapi rinduku lebih sunyi dari suara nafasku sendiri
Cinta itu menghampiri, tapi engkau bagai cahaya hingga aku tertunduk sendiri
cinta-cinta-cinta
Gemuruhnya
Seperti sorga

(2018)

Monday, 17 February 2020

RUH



Ketika orang orang berpikir engkau sendiri
Malaikat MU tersenyum melihat mereka
Bagai ahlul bait yg menerima tetamu
Tak kunjung selesai
Sesungguhnya para wali itu bersahabat dengan para wali lainnya
Mereka bagai kekasih yg halus hatinya
Saling berkunjung
Saling menggembirakan
Saling mengucap salam
Saling memperhatikan
Tidak pernah membandingkan
Atau sekedar pamer ke aliman
Wajah mereka tersenyum memeluk embun
Seperti segarnya pagi hari, ketika engkau bersyukur
Cinta, terucap dibibir tak henti henti
Cinta bagi mereka bukan lagi aurat yg ditutupi
Allah membahasakannya dg mudah
Seperti lantunan zikir
Seperti indahnya wajah
Ketika orang orang harus menggambarkan mu sebagai mahluk tanpa cela
Bahkan ada yg tega dari pengikutnya yg rela membunuh orang bila mengotori citra nya
Sebenarnya para wali yg sesungguhnya sedih melihat kalian
Hidup dg beban kehormatan
Mereka rela mengotori tampilan dunia
Dg baju baju yg tak sebersih dan istimewa seperti baju para raja
Mereka sudah tak mau dibagi perhatian hatinya hanya pada Allah semata
Bagai butiran butiran buih
Dibawa ombak kesana kemari
Bagai suara geluduk hujan
Dan mendung yg mensyahdukan
Alam ini berzikir tiada henti
Allahu rahman
Allahu jabbar

Wednesday, 22 January 2020

tentang cinta


Guru,
cintamu menyamudra
dahulu
laut itu bergelombang
dan aku berlarian di pantainya
memainkan ombak ombak kecil
lalu jatuh
Guru,
kini aku dewasa
tak melihat lagi cinta sebagai cemburu
Namun perjuangan manusia
memandang ketenangan birunya
Guru,
Kalau aku rindu padamu
rindu yang amat murni
semurni halus suaramu
seindah lukisanku

Sunday, 12 January 2020

NEGERI LAKI LAKI



Sebenernya apa yang bisa di banggakan dari negeri Laki Laki, Semua yang berpidato laki laki, Semua yang berkumpul Laki laki
Semua yang bermusyawarah memikirkan negara laki laki
Semua penganjur Laki Laki
Semua Pemimpin Laki Laki
Semua Pemutus hal hal penting Laki Laki
Semua yang berbicara agama laki laki
Semua Kyai yang di hormati Laki Laki
Semua yang di ciumi tangannya oleh laki laki dan Perempuan juga laki laki
Semua yang Berdiskusi di rumah rumah, kedai kedai, bahkan serambi masjidpun Laki Laki
Semua yang berisik laki laki
Semua yang di hormati laki laki

Mana bagianku?
di sudut sudut pasar?
di rak rak buku?
di dapur dapur?
di petelakan yang menyediakan kopi?
atau mungkin di remang remang gelap
bermesumnya laki laki


Negeri Laki laki
bercerita soal laki laki
berbangga menjadi laki laki

Negeri laki laki
tersenyum
terbahak bahak
Setelah meninggalkan pergi
dan memutuskan sendiri
bersama Tuhan laki laki





Pekalongan, 11/01/2020
hasti, merasa sakit sendiri di pusaran negeri laki laki

Monday, 16 December 2019

Taukah Engkau Anakku

Taukah engkau anak anakku
anak anak bangsaku yang tumbuh
dan keluar dari perutku
kalian adalah jiwa jiwa yang merdeka milik negerimu
yg tandus
yg merana
Ibu bangunkan jiwamu dg segenap cinta
tanpa wajah luka
atau jiwa jiwa munafik yang akan membingungkanmu
tapi jiwa dan cinta yang merdeka

Taukah engkau anakku
dulu ibumu masih sangat belia saat mengandungmu
bahkan masa itu ibu sudah bermimpi banyak soal kamu
esok hari kamu akan mengkritikku dg gembira
dan berdebat soal hak hak mu

jangan engkau meniru mereka yang mati jiwanya
beranilah kamu
seperti ibu
( des, 2019 )

Saturday, 17 August 2019

Kemerdekaan Engkau

Kemerdekaan Engkau
By. Nahdia El.
____
Kemana saja Engkau sembunyikan tangismu
tak bisa engkau lupa atas nasib mereka yang lebih darimu
Warna suaramu tak berbeda saat
musim berganti
Kita duduk memandangi NYA
Bulan separuh purnama
Masih menunggu kita
Mau menyentuhnya
Atau membiarkan saja
Kemana saja engkau sembunyikan senyum manismu
setiap pemuda yang memujamu
berhenti saja
berlalu saja
disaat engkau telah menerima kemerdekaannya
kemerdekaan cinta
Lalu,
Bergantung dengan apa cinta tak memiliki tujuan
Melayang layang di udara
Merdeka_
Diciptakanan Engkau dan Aku
Seluruh Manusia didunia
saling memuja
Merdeka bagiku
Bila Engkau tidak lagi
melihatku perempuan yang tak berdaya
saat engkau meninggalkanku
di stasiun kereta
Tapi matamu
menyisakan rindu
Bulan disini pucat pasi
hanya dingin membeku
Setiap hari
Kaki serta tubuh kita yang semakin tua
Tak bisa bilang
Ini kewajiban biasa
memaknai kemerdekaan adalah hak
bukan kewajiban
Kutinggalkan dulu
Harapan Kemedekaan bangsaku yang menggunung
Kutunggu udara
Datang menyampaikan pesan
Pada bulan yg tak pernah menunggu
Kecuali ditinggal
Sang pejuang
( munich, 5:58—memori kemerdekaan )

Monday, 22 July 2019

t.a.h.a.j.u.d


aku selalu menaruh kepalaku lebih rendah dari bahuku,
itu karena kepalaku lebih berat dari bahasaku
saat Engkau menafikan meniadakanku
aku hancur
seperti 
partikel kecil di dalam sel
atau gravitasi yang menerima berat
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
dari bumi dan semestamu
Engkau menarik benda-benda ke arah pusat bumi
Engkau menerima seluruh sujud umat mu
tak melihat dia beragama
atau tidak
berhajat
tak berhajat
kesetiaanmu simbul keanggunan MU
keperawanan MU 
akulah pengagum MU 
setiap melata
yang merobek
malam 
dengan kasih sayang MU

Monday, 24 June 2019

Sajak untuk GM

Sajak Untuk GM
By. Nahdia El.


Kayu dan batu batu yang diangkut sendiri oleh tangannya sudah dimasukkan ke dalam tungku. Apinya tak lagi menjilat jilat angkasa
Namun abunya memutih
asapnya membumbung tinggi ke tata surya
menggambar cinta


Kami tak sanggup lagi
Mereka yang berkuasa
atas bicara

Kami menunggu 
sambil berzikir, alam berpihak
Tua dan perempuan bermahkota ilmu
menyatu

Adakah kalian ini tak berperasaan
melihat kami duduk berjauhan
saling merindu?

Tuhan pasti memiliki KUASA yang hebat
tak melunturkan sedikitpun sejarah peradaban
otak perempuan dan kecantikan
kecerdasan yang tersimpan
hingga cintapun mampu disembunyikan
dari para perampok
para pemerkosa makna

duuuh...
dalamnya airku membiru
teguklah
bila haus bersemedikan pilu





Thursday, 16 May 2019

Kekuasaan untuk apa?

Kekuasaan untuk apa
by. Nahdia El Lathief
---
Kalian kenapa tak mau mengalah saja
duduk mengangkat dua botol wiski
mabuk bersama
riang gembira
merayakan kemenangan dan kekalahan bersama
tak perlu sedu sedan begitu, kekuasaan untuk apa
toh yg dimulyakan satu
kalian tetap saja sengsara
hidup dibawah perintah
mending bebas begini seperti aku
terbang kesana kemari menikmati hidup
bebas bak burung mau bermigrasi
kadang mengelompok itu nyaman
tapi kadang memuakkan
sesak dan berurutan
kalian kenapa tak mau berbagi saja
berbagi kekalahan
berbagi kemenangan
untuk apa diperebutkan
hidup ini cuma sekali
tak perlu susah susah mengabdi sang raja
sang raja yg kau ciptakan sendiri
dengan darah sisa
darah saudara
darah anyir hasil korupsi
makar bersama
atau kelicikan politik masa lalu
yg di bungkam oleh isu

Monday, 13 May 2019

Aku nanti akan merindukan ini


Aku nanti akan merindukan ini, suasana dan tempat yg bersahaja
Sebentar saja aku tinggalkan semoga
Karena rumahku adalah rumahmu jua
Aku tak sebahagia dirimu, yg kemana mana kau tunjukkan cinta
Tapi aku tau aku punya rasa setia
Kalau tak setia
Aku tak akan pernah bertahun tahun meninggalkan tempat dan makanan yg kusuka
Hanya untuk sendirian mengerami pengetahuan
Kalau aku tak setia
Aku tak pernah mengalah kepada siapapun
Memberaki wajahku setiap kali engkau menafikan keadaanku
Kalau aku tak setia
Tentu kuganti ganti kekasih seperti menaruh pajangan di etalase
Aku tak memiliki yg kau miliki
Kemasyuran
Kealiman
Umat yg banyak
Pengaruh
Perempuan
Bahkan untuk jatuh hatipun aku tak miliki nyali
Setiap lelaki yg datang meminang
Aku cuma diam
Diam karena sebenernya didalam ruhku
Tak ada apa apa kecuali Engkau
Satu
Mungkin nanti aku akan merindukan ini
Merindukan suara tak berwujud
Merindukan wajah tak berbentuk
Merindukan satu nama
Tak bernama
Ketika membisu
Membeku
Diam
Dingin
Batu
Aku hanya tempat orang orang minta pertolongan
Dan
Pengharapan
(Munich, 27/03/2019 : 8.26)

Tuesday, 26 February 2019

KALAU SAJA


Oleh Nahdia El
( Buat K dan A )

.
Kalau saja waktu bisa ku ukur dg 
Kinematik planar, 
Jauhnya putaran perubahan tak kubutuhkan
Sejengkal putaran perasaan
Lembutnya hati
Mengguncang se isi
Kepalaku yg tak pernah diam

Kalau saja aku berhenti disini
Bukan berarti
Tak mencari
MU
Aku masih saja bicara lewat lukisanku
Atau saat aku membaca buku
Aku bisa dg mudah membayangkan wajahmu

Pilihanmu menyingkir adalah paling rumit
Dimengerti oleh langit
Semestinya kita terima saja
Hati dan jantung berlarian mengejarku
Tersengal
Atau
Membisu hingga fajar
Membangunkan matahari

Bila saja 
Aku cukup keberanian
Menjawabmu, kawan 
Tentu hidup
Tak seberat rindu
Bertatapan

Ini hanya dunia semu 
Yg dikuliti luka tak bernama
Bila engkau sudah menyingkir begitu saja
Dari hingar bingarnya
Engkau telah memenangkannya 
Juga telah
Mengalahkanku
Dg satu pukulan telak


.

Den Haag, 26/02/19_ 12.55

Sunday, 20 January 2019

Bulan di sepenggalan bumi Eropa


By. Nahdia El

Warna suaramu tak berbeda saat
musim berganti
Kita duduk memandangi NYA
Bulan separuh purnama
Masih menunggu kita
Mau menyentuhnya
Atau membiarkan saja

Bergantung dengan apa cinta tak memiliki tujuan
Melayang layang di udara
Manusia saling memuja
Indahnya tiada tara

Bulan disini pucat pasi
Hanya dingin membeku
Setiap hari
Kaki serta tubuhku yang semakin tua
Tak bisa bilang
Ini kewajiban biasa

Kutinggalkan dulu
Harapan menggunung
Kutunggu udara
Datang menyampaikan pesan
Pada bulan yg tak pernah menunggu
Kecuali ditinggal
Sang pejuang

( munich, 5:58—20/01/2019 )

Friday, 28 December 2018

TIDAK DENGAN SIAPA SIAPA



By. Nahdia El

Saat dunia begitu begitu
Aku begini begini
Saat engkau begitu begitu
Aku tidak begitu

Saat kulihat engkau dengan siapa siapa
Aku  tidak dengan siapa
Tetap saja begini
Tidak begitu begitu

Engkau,
Saat sudah tidak dengan siapa siapa
Barulah aku menyapa
Setelah sekian lama bersama
Di media maya
Tetap saja
Aku bukan siapa siapa
Buat 
Engkau

Saat dunia begini begini
Aku sudah begini begitu
Saat engkau sudah tidak begitu
Aku masih saja begini

Aku,
Saat dengan siapa siapa
Barulah engkau bilang siapa
Setelah sekian lama tidak bersama
Di dunia nyata
Tetap saja
Engkau belum menyapa
Buat
Aku

Menjadi siapa

( bukan puisi , 28/12/2018 )

Friday, 7 December 2018

Try to Listen

by. Nahdia el Lathif



Allah
Now i get serious problems
nor should one expect that in foreseeble future one of them
no one of these problem is back to the last
but by a way of incompatible yet reasonable fast

Allah
i listen you
your hands conduct will ever be affirmed by all
i still hear
and saw nearly from inside

Alläh
i get a big problems
comes from you

yet the problem of stability has
release big problems
and understand
they are from you
Allah

now i have not listen again
but see and walk 
far a way
to keep hikmah or wisdom



Cobalah untuk mendengarkan



Allah
Sekarang saya mendapatkan masalah serius
Atau harus satu mengharapkan bahwa di foreseeble masa depan salah satu dari mereka
Tidak ada salah satu dari masalah ini kembali ke yang terakhir
Tapi dengan cara yang tidak kompatibel namun wajar cepat

Allah
Saya mendengarkan anda
Tangan Anda bertindak akan pernah ditegaskan oleh semua
Aku masih mendengar
Dan melihat hampir dari dalam

Allah
Saya mendapatkan masalah besar
Datang dari anda

Namun masalah stabilitas telah
Lepaskan masalah besar
Dan mengerti
Mereka dari anda
Allah

Sekarang aku tidak mendengarkan lagi
Tapi melihat dan berjalan
Jauh sebuah jalan
Untuk menjaga hikmah atau hikmah

Kangen


Sudah lama rumah ini kutinggalkan hingga engkau berlumutkan salju
Tak kukenali lagi wajahmu
Hingga kusapa
Masihkah kau mengingatku?
Memegang tanganku
Dan menunjukkan sebuah jalan dimana lintasannya?
Sudah lama aku berzikir untukmu
Mengagumi kelucuanmu
Bukankah engkau yg membuatku tertawa
Atau menahan sedih karena malu yg terlalu lama
Wajahmu,
Adalah kotak kotak pazel kehidupan
Ketika kutemukan satu tanda
Rantaian ujian yang kau sematkan hanyalah sedikit saja gambaran kompleks nya manusia
Seperti diriku,

Rindu
Aku menunggumu
Mengambilku
Melihat kekasihmu aku cemburu
Namun bukankah kekasihmu adalah kekasihku juga?
Laki laki yang hanya bisa kudengar melalui cerita
Penyempurna agama

Sudah lama rumah ini kutinggalkan
Hingga aku berlumurkan dosa
Mengingatmu tiada tara
Pagi pagi tiba
Aku bersolek agar engkau melihatku
Dan turun kebumi mencintaiku

Thursday, 6 December 2018

BIASANYA

Biasanya

By. Nahdia el Lathief

Biasanya manusia itu suka terbalik balik 
Kalau dia tak pernah memuja tuhannya dia daku paling pemuja
Bila dia tak pernah bertemu rosulnya
Dia berasa paling paham DIA
Bila dia tak pernah bertafakur dan beramal sholeh sepanjang hidupnya
Dia umumkan yang paling sholeh diantara

Biasanya,
Kalau sudah suci betul perangainya
Dia tak butuh baju putih
Memakai pakean hitam dan tampak hitam
Jauh menjaga hati dari kesombongan
Apalagi biasanya kesombongan amat dekat dengan perilaku setan

Aku seperti biasanya,
Hidup tanpa beban meski gelisah memuncak dikeseharian
Pernah ku memajat tebing
Yang biasanya membunuh orang
Tapi aku menaikinya sambil bernyanyi riang
Jurang dibawah tak sedalam
Langit yg diatas
Atas dan bawah sama saja
Karena kita berada di putaran arsy NYA

Biasanya lumut itu hidup
Dibasah dinding pengembaraanmu
Tampak hijau memang
Tampak menghidupi 
Namun tak pernah bisa kau nikmati
Biasanya malah seperti metamorfosa
Atau tempat binatang renik di bawah nya liar
Menggerogoti jiwa

Biasanya kalau sudah begini
Aku pergi saja
Sudah selesai kubaca
Jilid akir
Dari cerita
DA


Puisi lima menitan, 6 des 2018 ; 03:35

Wednesday, 21 November 2018

Nyanyian Rindu Satu

Aku harus bilang apalagi padamu yang merindukanku
Kalau hati ini sudah bulat membatu
Menarikku mengajakmu bercumbu
Tapi malu terlanjur menjadi perilaku
Kusembunyikan saja mukaku

Aku harus menunggu apalagi engkaupun sudah setua ini
Menunggu Harapan 
Seperti daun yg baru saja tumbuh
Bila tak hati hati bisa saja
Hijaunya yang baru terus menguning begitu saja
Dan jatuh ke bawah

Aku tak peduli bila nanti mengejar bayanganku sendiri
Asalkan kita menyatu 
bisa bergandengan tangan di tengah malam 
Aku tak peduli seribu orang di belakangku menghunuskan pedang
Siap mengambil kemaluanku
Apalagi hatiku
Mempermalukanku dan mengibarkan permusuhan
Berkibar kibar seperti bendera
Dan seluruh dunia tahu
Rahasia

Cinta adalah rahasia dari yang paling rahasia
Namun rindu kita tak mampu kurahasiakan
Pada burung bul bul
Pada matahari

Apalagi pada mu

Tuesday, 13 November 2018

AKU PADAMU

AKU PADAMU

By. Nahdia El Lathief

Aku tak pernah  serindu ini padamu
tak pernah serindu ini pada tanah lahirku
Aku tak pernah sebahagia ini pada pencapaianku
Dan tak pernah seyakin ini
Kalau hati kita terhubung

Orang merdeka adalah orang yang berani dikulum rindu sendiri
Berani dibenci ribuan orang karena kepercayaan diri
Pada kebenaran

Aku tak pernah sedahsyat ini merindu
tak pernah sekuat ini mencintamu
Tak pernah berdekup kencang seperti kuda kuda terbang
Nyanyian musik dunia yang berani aku tundukkan
Karena aku telah memiliki diriku sendiri seutuhnya
Tanpa bergantung oleh kebaikan orang
Apalagi kekuasaan

Aku padamu adalah simbol pembebasan
Pilihan cinta yang terabaikan
Aku padamu adalah dua hati yang dihidupkan oleh Tuhan
Untuk menghidupi orang
Bukan minta hidup dan recehan