Skip to main content

Posts

Periode

Dan bila rintik itu berganti gemuruh hujan Yang suaranya tak berurutan Sudah kusiapkan lubang untuk menampung airnya Karena dalam diam mungkin tak sebening kolam Dalam diam dan sendiri Biasanya aku bersemedi Mencari ilmu kejernihan
Recent posts

DOA

By. Nahdia El Dari sekian perjalananku menuju tua Aku hidup dengan kekuatan akalku menolak kelayakan dusta yang terbagi dengan kompromi Dari sekian jalanku menuju mati Aku melobangi luka dengan kekalahan Dari berjalanku di pusaran asa aku bertasbihkan sholawat dengan cinta yang membara Dengan berhentinya waktu seandainya Tuhan berbelas kasihan kepada bangsaku yang tak pernah belajar dari kebodohan Bagiku ini kehinaan Bagi mereka ini suka cita yang musti dimeriahkan Bagiku ini kemunduran Bagi rakyat yang mana ini adalah hasil dari pemujaan Duuuh kekasihku yang kulukiskan dalam diam yang hampir sulit memilihkan warna Untuk mengenangMU Kasihinilah bangsaku ini Yg memilih pemimpin yang lupa dimana dia harus terus memilihkan pilihan Padahal pilihan itu adalah kebebasan Tapi kelopaknya kau rontokkan hingga batang yg membugil Mana bisa pilihan dipilihkan Atas nama mursyid Atas nama guru Atas nama habib Atas nama orang orang fana yg dikultuskan Dari berjalannya w...

PAHLAWAN KESIANGAN

Untuk apa jadi Pahlawan Kesiangan Untuk apa pertemuan Budayawan kalau ujung-ujungnya mereka ini cuma mengarahkan pemilih kepada Rezim lama Untuk apa kalian berkumpul sekarang, ketika PEMILU tiba Selama ini kalian kemana? kemana? Saat KPK dibungkam, kalian diam Saat rakyat melawan OMNIBUSLAW kalian tetap diam Saat Pak Lurah diupayakan tetap dipilih meskipun kegagalan dimana-mana Kalian dapat penghargaan ah, kalian cuma pahlawan kesiangan

KAU

Kau yang mencubit liarku Kau yang menghukum langunku tak pernah jauh dari lariku Kau yang jauh dari jangkauan Kau yang mudah melupakan hadirnya matahari sekilat hujan di taman atau putik yang jatuh kemudian kelopaknya tak lagi melindungi awan berkelindan di wajah bunga merah tapi hampir hitam dan rontok karena tidak cepat mengambil pilihan ( Germany, 10/27/22 )

Aku Kangen

  by. Nahdia EL Bolehkah aku kepedean bila aku sangat disayang Allah apakah aku kurang ajar pada MU, bila rindunya menyentuh bulu bulu Bolehkah aku merasa bila Cintaku pada MU semakin merupa merupa rupa rupa paru paru tidak melompat lompat lagi tapi jaringnya mengikat hatiku Aku seperti zombi, tapi bukan zombi yang memakan manusia lain yang memiliki keyakinan lain aku embuh saja sama mereka, mau makan agamaku aku sudah terjaring pada satu, diri MU dan menikmati berdua saja

Playboy

Playboy Nahdia El. Sekarang zamannya perempuan cari brondong. Aku dapat yang tua Sekarang zamannya cari yang tajir. Aku dapat yang biasa biasa saja Sekarang perempuan pilih pesona dan citra. Aku yg setia saja 30 tahun hidup berkalang pengorbanan, kepala buat kaki, kaki buat kepala Yang penting anak turun Sholeh dan Sholeha Aku merana kamu bahagia Aku tambah bijaksana kamu tambah muda Aku meninggalkan dunia  Kamu puber kedua Aku pencari ilmu, kamu artis terkemuka Sepi dan sunyi adalah bagean dari inspirasi Kadang Kanvas tak sanggup memenuhi otakku yang menari nari Disudut terminal terminal besar jaman dahulu belum ada Corona Hilir mudik orang serame pasar Tapi aku merasa seperti sedang bernyanyi sendiri, menulis coretan buku bacaan penuh rumus dan teori Aku membayangkan: Mengapa ratusan tahun lalu  Orang lebih pintar dari jaman sekarang? Dahulu melihat gerakan matahari berpikirlah galeleo galelei Melihat salju Nicolay vavilov memikirkan bagaimana rekayasa genetika bermanfaat un...

Bagaimana mungkin?

  Bagaimana mungkin aku tak malu memintamu memaafkanku? Sedangkan kepada Tuhanku saja aku merasa malu banyak meminta Bagaimana mungkin aku ringan merayakan, Saat melihat di sekelilingku hanya orang2 kaya bergembira aku masih bisa makan saat banyak orang sulit mencari makan aku masih bisa menghirup kemerdekaan saat banyak orang mendekam di jeruji keadilan Bagaimana mungkin aku begitu percaya diri mengangkat tanganku untuk kau sambut: sedangkan aku mengikat tanganku dibelakang menjumpai banyak orang mengulurkan tangan mohon pertolongan dan kemurahan hati, Namun aku tak peduli Bagaimana mungkin kemudian aku berhak cemburu pada kasih sayang Tuhan kepadaku dicurahkan Padahal aku tak pernah menghitung2 rahmat dan kasih sayangnya kecuali sebulan di Ramadhan aku ingat aku khusuk Bagaimanakah aku memulai kesucian? Kalau aku merasa berlumuran dosa? Bagaimana Bagaimana Germany 2021