About Me

My photo
Munich, München, Germany
Logical Development in Indonesia, Original Ideas, Rules, Politics, Science and Landscapes Architectures Technology with Philosophy Approaches

Sunday 25 July 2021

Playboy

Playboy

Nahdia El.

Sekarang zamannya perempuan cari brondong. Aku dapat yang tua
Sekarang zamannya cari yang tajir. Aku dapat yang biasa biasa saja
Sekarang perempuan pilih pesona dan citra. Aku yg setia saja
30 tahun hidup berkalang pengorbanan, kepala buat kaki, kaki buat kepala
Yang penting anak turun Sholeh dan Sholeha
Aku merana kamu bahagia
Aku tambah bijaksana kamu tambah muda
Aku meninggalkan dunia 
Kamu puber kedua
Aku pencari ilmu, kamu artis terkemuka

Sepi dan sunyi adalah bagean dari inspirasi
Kadang Kanvas tak sanggup memenuhi otakku yang menari nari
Disudut terminal terminal besar jaman dahulu belum ada Corona
Hilir mudik orang serame pasar
Tapi aku merasa seperti sedang bernyanyi sendiri, menulis coretan buku bacaan penuh rumus dan teori
Aku membayangkan:

Mengapa ratusan tahun lalu 
Orang lebih pintar dari jaman sekarang?
Dahulu melihat gerakan matahari berpikirlah galeleo galelei
Melihat salju Nicolay vavilov memikirkan bagaimana rekayasa genetika bermanfaat untuk kehidupan 
Meski mati di tali pancungan

Mengapa ratusan tahun lalu 
Orang lebih baik dan manusiawi
Padahal jaman skr tak ada Stalin
Tapi nyatanya Corona muncul sekarang
Rekayasa genetika tak lagi buat kemanusiaan
Tapi buat senjata
Menggantikan kelicikan dan kebencian

Masih adakah orang sepertiku
Atau playboy sepertimu