RUH
Ketika orang orang berpikir engkau sendiri
Malaikat MU tersenyum melihat mereka
Bagai ahlul bait yg menerima tetamu
Tak kunjung selesai
Sesungguhnya para wali itu bersahabat dengan para wali lainnya
Mereka bagai kekasih yg halus hatinya
Saling berkunjung
Saling menggembirakan
Saling mengucap salam
Saling memperhatikan
Tidak pernah membandingkan
Atau sekedar pamer ke aliman
Wajah mereka tersenyum memeluk embun
Seperti segarnya pagi hari, ketika engkau bersyukur
Cinta, terucap dibibir tak henti henti
Cinta bagi mereka bukan lagi aurat yg ditutupi
Allah membahasakannya dg mudah
Seperti lantunan zikir
Seperti indahnya wajah
Ketika orang orang harus menggambarkan mu sebagai mahluk tanpa cela
Bahkan ada yg tega dari pengikutnya yg rela membunuh orang bila mengotori citra nya
Sebenarnya para wali yg sesungguhnya sedih melihat kalian
Hidup dg beban kehormatan
Mereka rela mengotori tampilan dunia
Dg baju baju yg tak sebersih dan istimewa seperti baju para raja
Mereka sudah tak mau dibagi perhatian hatinya hanya pada Allah semata
Bagai butiran butiran buih
Dibawa ombak kesana kemari
Bagai suara geluduk hujan
Dan mendung yg mensyahdukan
Alam ini berzikir tiada henti
Allahu rahman
Allahu jabbar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
POST ISSUES
✍️
-
Beloved brother Joaquin Dagnino: Even if you fall asleep when the people in the raid hit campane You are rest more quietest than me I ...
-
we have a bunch of beetles Our students come from seven quarters I asked them about the meaning of knowledge and they should ask me abo...
No comments:
Post a Comment