tentang cinta


Guru,
cintamu menyamudra
dahulu
laut itu bergelombang
dan aku berlarian di pantainya
memainkan ombak ombak kecil
lalu jatuh
Guru,
kini aku dewasa
tak melihat lagi cinta sebagai cemburu
Namun perjuangan manusia
memandang ketenangan birunya
Guru,
Kalau aku rindu padamu
rindu yang amat murni
semurni halus suaramu
seindah lukisanku

NEGERI LAKI LAKI



Sebenernya apa yang bisa di banggakan dari negeri Laki Laki, Semua yang berpidato laki laki, Semua yang berkumpul Laki laki
Semua yang bermusyawarah memikirkan negara laki laki
Semua penganjur Laki Laki
Semua Pemimpin Laki Laki
Semua Pemutus hal hal penting Laki Laki
Semua yang berbicara agama laki laki
Semua Kyai yang di hormati Laki Laki
Semua yang di ciumi tangannya oleh laki laki dan Perempuan juga laki laki
Semua yang Berdiskusi di rumah rumah, kedai kedai, bahkan serambi masjidpun Laki Laki
Semua yang berisik laki laki
Semua yang di hormati laki laki

Mana bagianku?
di sudut sudut pasar?
di rak rak buku?
di dapur dapur?
di petelakan yang menyediakan kopi?
atau mungkin di remang remang gelap
bermesumnya laki laki


Negeri Laki laki
bercerita soal laki laki
berbangga menjadi laki laki

Negeri laki laki
tersenyum
terbahak bahak
Setelah meninggalkan pergi
dan memutuskan sendiri
bersama Tuhan laki laki





Pekalongan, 11/01/2020
hasti, merasa sakit sendiri di pusaran negeri laki laki

Taukah Engkau Anakku

Taukah engkau anak anakku
anak anak bangsaku yang tumbuh
dan keluar dari perutku
kalian adalah jiwa jiwa yang merdeka milik negerimu
yg tandus
yg merana
Ibu bangunkan jiwamu dg segenap cinta
tanpa wajah luka
atau jiwa jiwa munafik yang akan membingungkanmu
tapi jiwa dan cinta yang merdeka

Taukah engkau anakku
dulu ibumu masih sangat belia saat mengandungmu
bahkan masa itu ibu sudah bermimpi banyak soal kamu
esok hari kamu akan mengkritikku dg gembira
dan berdebat soal hak hak mu

jangan engkau meniru mereka yang mati jiwanya
beranilah kamu
seperti ibu
( des, 2019 )

Kemerdekaan Engkau



Kemana saja Engkau sembunyikan tangismu
tak bisa engkau lupa atas nasib mereka yang lebih darimu
Warna suaramu tak berbeda saat
musim berganti

Kita duduk memandangi NYA
Bulan separuh purnama
Masih menunggu kita
Mau menyentuhnya
Atau membiarkan saja
Kemana saja engkau sembunyikan senyum manismu
setiap pemuda yang memujamu
berhenti saja
berlalu saja
disaat engkau telah menerima kemerdekaannya
kemerdekaan cinta
Lalu,
Bergantung dengan apa cinta tak memiliki tujuan
Melayang layang di udara
Merdeka_
Diciptakanan Engkau dan Aku
Seluruh Manusia didunia
saling memuja
Merdeka bagiku
Bila Engkau tidak lagi
melihatku perempuan yang tak berdaya
saat engkau meninggalkanku
di stasiun kereta
Tapi matamu
menyisakan rindu
Bulan disini pucat pasi
hanya dingin membeku
Setiap hari
Kaki serta tubuh kita yang semakin tua
Tak bisa bilang
Ini kewajiban biasa
memaknai kemerdekaan adalah hak
bukan kewajiban
Kutinggalkan dulu
Harapan Kemedekaan bangsaku yang menggunung
Kutunggu udara
Datang menyampaikan pesan
Pada bulan yg tak pernah menunggu
Kecuali ditinggal
Sang pejuang
( munich, 5:58—memori kemerdekaan )

t.a.h.a.j.u.d


aku selalu menaruh kepalaku lebih rendah dari bahuku,
itu karena kepalaku lebih berat dari bahasaku
saat Engkau menafikan meniadakanku
aku hancur
seperti 
partikel kecil di dalam sel
atau gravitasi yang menerima berat
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
dari bumi dan semestamu
Engkau menarik benda-benda ke arah pusat bumi
Engkau menerima seluruh sujud umat mu
tak melihat dia beragama
atau tidak
berhajat
tak berhajat
kesetiaanmu simbul keanggunan MU
keperawanan MU 
akulah pengagum MU 
setiap melata
yang merobek
malam 
dengan kasih sayang MU

Sajak untuk GM



Kayu dan batu batu yang diangkut sendiri oleh tangannya sudah dimasukkan ke dalam tungku. Apinya tak lagi menjilat jilat angkasa
Namun abunya memutih
asapnya membumbung tinggi ke tata surya
menggambar cinta


Kami tak sanggup lagi
Mereka yang berkuasa
atas bicara

Kami menunggu 
sambil berzikir, alam berpihak
Tua dan perempuan bermahkota ilmu
menyatu

Adakah kalian ini tak berperasaan
melihat kami duduk berjauhan
saling merindu?

Tuhan pasti memiliki KUASA yang hebat
tak melunturkan sedikitpun sejarah peradaban
otak perempuan dan kecantikan
kecerdasan yang tersimpan
hingga cintapun mampu disembunyikan
dari para perampok
para pemerkosa makna

duuuh...
dalamnya airku membiru
teguklah
bila haus bersemedikan pilu





Kekuasaan untuk apa?


Kalian kenapa tak mau mengalah saja
duduk mengangkat dua botol wiski
mabuk bersama
riang gembira
merayakan kemenangan dan kekalahan bersama
tak perlu sedu sedan begitu, kekuasaan untuk apa
toh yg dimulyakan satu
kalian tetap saja sengsara
hidup dibawah perintah
mending bebas begini seperti aku
terbang kesana kemari menikmati hidup
bebas bak burung mau bermigrasi
kadang mengelompok itu nyaman
tapi kadang memuakkan
sesak dan berurutan
kalian kenapa tak mau berbagi saja
berbagi kekalahan
berbagi kemenangan
untuk apa diperebutkan
hidup ini cuma sekali
tak perlu susah susah mengabdi sang raja
sang raja yg kau ciptakan sendiri
dengan darah sisa
darah saudara
darah anyir hasil korupsi
makar bersama
atau kelicikan politik masa lalu
yg di bungkam oleh isu

POST ISSUES

Paskah 2025

✍️