Sudah Tidak lagi Menyisakan teman
By. Nahdia El Lathief
Mungkin teman baik bukan teman lama
Temanmu hanya dalam nafas yang sama
Mengapa hidup menjadi seperti tidak bernyawa
Engkau sudah tidak menyisakan lagi sedikit saja cinta
Kau tinggalkan ikatan tali geladak kapal tua
Mungkin teman baik bila harus memuja
Meskipun bau busuk pengemis yang mati lama dijalanan kota
Aku harus mengatakan hal yang sama
Seperti paduan suara
Engkau sudah tidak lagi mengikatku dengan tali
ketika kudengar suara angin berdesis menghantarkan wangi
Dan burung sriwiti mengantarku hingga disini
Melukis wajah takdir di eropa barat, atau timur sendiri
Hanya sendiri
Matamu pun enggan melihat darahku yg berceceran hari ini
Dan aku telah bertempur sendiri melawanmu tikaman belati
Orang orang yg dahulu senyumnya lembut bagaikan dirimu satu persatu mati
Dibawa maut selagi muda
Kini aku tua renta sendiri
usang dipojokan
Tak ada teman tak ada ketulusan
Mereka melihatku dengan mata sebelah
Meludahiku juga membakar wajahku
Aku hilang, lenyap bagaikan asap
Menyatu dengan langit, awan dan cahaya
Mungkin engkau sudah tak menyisakan lagi cinta
Teman baik cuma dalam jamuan
Bila nanti engkau tiba tepat diwaktunya
Sisakan aku satu saja harapan
Bila nanti pulau impian itu sudah kautemukan
Bawa aku menuju kesana
Hanya denganmu saja
sebelum nyawa berhenti diujung senja
( Roma akir Juni 2016 )
By. Nahdia El Lathief
Mungkin teman baik bukan teman lama
Temanmu hanya dalam nafas yang sama
Mengapa hidup menjadi seperti tidak bernyawa
Engkau sudah tidak menyisakan lagi sedikit saja cinta
Kau tinggalkan ikatan tali geladak kapal tua
Mungkin teman baik bila harus memuja
Meskipun bau busuk pengemis yang mati lama dijalanan kota
Aku harus mengatakan hal yang sama
Seperti paduan suara
Engkau sudah tidak lagi mengikatku dengan tali
ketika kudengar suara angin berdesis menghantarkan wangi
Dan burung sriwiti mengantarku hingga disini
Melukis wajah takdir di eropa barat, atau timur sendiri
Hanya sendiri
Matamu pun enggan melihat darahku yg berceceran hari ini
Dan aku telah bertempur sendiri melawanmu tikaman belati
Orang orang yg dahulu senyumnya lembut bagaikan dirimu satu persatu mati
Dibawa maut selagi muda
Kini aku tua renta sendiri
usang dipojokan
Tak ada teman tak ada ketulusan
Mereka melihatku dengan mata sebelah
Meludahiku juga membakar wajahku
Aku hilang, lenyap bagaikan asap
Menyatu dengan langit, awan dan cahaya
Mungkin engkau sudah tak menyisakan lagi cinta
Teman baik cuma dalam jamuan
Bila nanti engkau tiba tepat diwaktunya
Sisakan aku satu saja harapan
Bila nanti pulau impian itu sudah kautemukan
Bawa aku menuju kesana
Hanya denganmu saja
sebelum nyawa berhenti diujung senja
( Roma akir Juni 2016 )
No comments:
Post a Comment