S.e.n.j.a . K.a.l.a.





ketika cahaya menepi ke ufuk
di timur senja lukamu menebarkan
harum wewangian
Mustafa menunaikan hijrah
dari Makkah ke Madinah
menyaksikan terbitnya pertama bintang soraya
mengingatkan :
kejahatan bagaikan wabah
menarik julur julur cinta dan mematikan pembaharuan





Wajah perempuan di ganti ganti dalam cermin
seperti pesolek, bulan berganti
yang lama di buang
yang baru di puji
Tuhan tersenyum senyum melihat tingkahmu yang tak jujur
meski kita menipu seribu mata, namun tak bisa menipu mata NYA.
yang tajam dan penuh pengertian




aku menari di atas kain putih
dengan sembilan sembilan putaran
menghindarimu dari tusukan -mu
demi tusukan -mu
dari fanamu -mu
dari muak -mu
dari curiga dan syu' -mu yang berlebihan




Ketika manusia mencapai kemulyaan
sebenarnya dia sedang memulai pemahaman
Ketika manusia mendapat kemudahan
sebenarnya dia sedang di beritahu tuhan




tentang besarnya pertimbangan
tentang rumitnya ujian

CINTA




Cinta itu dahsyat, tapi rasa maluku dan gengsiku lebih besar dari rasa cinta
Cinta itu rindu, tapi rinduku lebih sunyi dari suara nafasku sendiri
Cinta itu menghampiri, tapi engkau bagai cahaya hingga aku tertunduk sendiri
cinta-cinta-cinta
Gemuruhnya
Seperti sorga


(2018)

RUH



Ketika orang orang berpikir engkau sendiri
Malaikat MU tersenyum melihat mereka
Bagai ahlul bait yg menerima tetamu
Tak kunjung selesai
Sesungguhnya para wali itu bersahabat dengan para wali lainnya
Mereka bagai kekasih yg halus hatinya
Saling berkunjung
Saling menggembirakan
Saling mengucap salam
Saling memperhatikan
Tidak pernah membandingkan
Atau sekedar pamer ke aliman

Wajah mereka tersenyum memeluk embun
Seperti segarnya pagi hari, ketika engkau bersyukur
Cinta, terucap dibibir tak henti henti
Cinta bagi mereka bukan lagi aurat yg ditutupi
Allah membahasakannya dg mudah
Seperti lantunan zikir
Seperti indahnya wajah
Ketika orang orang harus menggambarkan mu sebagai mahluk tanpa cela
Bahkan ada yg tega dari pengikutnya yg rela membunuh orang bila mengotori citra nya
Sebenarnya para wali yg sesungguhnya sedih melihat kalian
Hidup dg beban kehormatan
Mereka rela mengotori tampilan dunia
Dg baju baju yg tak sebersih dan istimewa seperti baju para raja
Mereka sudah tak mau dibagi perhatian hatinya hanya pada Allah semata
Bagai butiran butiran buih
Dibawa ombak kesana kemari
Bagai suara geluduk hujan
Dan mendung yg mensyahdukan
Alam ini berzikir tiada henti
Allahu rahman
Allahu jabbar

tentang cinta


Guru,
cintamu menyamudra
dahulu
laut itu bergelombang
dan aku berlarian di pantainya
memainkan ombak ombak kecil
lalu jatuh
Guru,
kini aku dewasa
tak melihat lagi cinta sebagai cemburu
Namun perjuangan manusia
memandang ketenangan birunya
Guru,
Kalau aku rindu padamu
rindu yang amat murni
semurni halus suaramu
seindah lukisanku

NEGERI LAKI LAKI



Sebenernya apa yang bisa di banggakan dari negeri Laki Laki, Semua yang berpidato laki laki, Semua yang berkumpul Laki laki
Semua yang bermusyawarah memikirkan negara laki laki
Semua penganjur Laki Laki
Semua Pemimpin Laki Laki
Semua Pemutus hal hal penting Laki Laki
Semua yang berbicara agama laki laki
Semua Kyai yang di hormati Laki Laki
Semua yang di ciumi tangannya oleh laki laki dan Perempuan juga laki laki
Semua yang Berdiskusi di rumah rumah, kedai kedai, bahkan serambi masjidpun Laki Laki
Semua yang berisik laki laki
Semua yang di hormati laki laki

Mana bagianku?
di sudut sudut pasar?
di rak rak buku?
di dapur dapur?
di petelakan yang menyediakan kopi?
atau mungkin di remang remang gelap
bermesumnya laki laki


Negeri Laki laki
bercerita soal laki laki
berbangga menjadi laki laki

Negeri laki laki
tersenyum
terbahak bahak
Setelah meninggalkan pergi
dan memutuskan sendiri
bersama Tuhan laki laki





Pekalongan, 11/01/2020
hasti, merasa sakit sendiri di pusaran negeri laki laki

Taukah Engkau Anakku

Taukah engkau anak anakku
anak anak bangsaku yang tumbuh
dan keluar dari perutku
kalian adalah jiwa jiwa yang merdeka milik negerimu
yg tandus
yg merana
Ibu bangunkan jiwamu dg segenap cinta
tanpa wajah luka
atau jiwa jiwa munafik yang akan membingungkanmu
tapi jiwa dan cinta yang merdeka

Taukah engkau anakku
dulu ibumu masih sangat belia saat mengandungmu
bahkan masa itu ibu sudah bermimpi banyak soal kamu
esok hari kamu akan mengkritikku dg gembira
dan berdebat soal hak hak mu

jangan engkau meniru mereka yang mati jiwanya
beranilah kamu
seperti ibu
( des, 2019 )

Kemerdekaan Engkau



Kemana saja Engkau sembunyikan tangismu
tak bisa engkau lupa atas nasib mereka yang lebih darimu
Warna suaramu tak berbeda saat
musim berganti

Kita duduk memandangi NYA
Bulan separuh purnama
Masih menunggu kita
Mau menyentuhnya
Atau membiarkan saja
Kemana saja engkau sembunyikan senyum manismu
setiap pemuda yang memujamu
berhenti saja
berlalu saja
disaat engkau telah menerima kemerdekaannya
kemerdekaan cinta
Lalu,
Bergantung dengan apa cinta tak memiliki tujuan
Melayang layang di udara
Merdeka_
Diciptakanan Engkau dan Aku
Seluruh Manusia didunia
saling memuja
Merdeka bagiku
Bila Engkau tidak lagi
melihatku perempuan yang tak berdaya
saat engkau meninggalkanku
di stasiun kereta
Tapi matamu
menyisakan rindu
Bulan disini pucat pasi
hanya dingin membeku
Setiap hari
Kaki serta tubuh kita yang semakin tua
Tak bisa bilang
Ini kewajiban biasa
memaknai kemerdekaan adalah hak
bukan kewajiban
Kutinggalkan dulu
Harapan Kemedekaan bangsaku yang menggunung
Kutunggu udara
Datang menyampaikan pesan
Pada bulan yg tak pernah menunggu
Kecuali ditinggal
Sang pejuang
( munich, 5:58—memori kemerdekaan )

POST ISSUES

Paskah 2025

✍️