Skip to main content

Posts

Bulan di sepenggalan bumi Eropa

By. Nahdia El Warna suaramu tak berbeda saat musim berganti Kita duduk memandangi NYA Bulan separuh purnama Masih menunggu kita Mau menyentuhnya Atau membiarkan saja Bergantung dengan apa cinta tak memiliki tujuan Melayang layang di udara Manusia saling memuja Indahnya tiada tara Bulan disini pucat pasi Hanya dingin membeku Setiap hari Kaki serta tubuhku yang semakin tua Tak bisa bilang Ini kewajiban biasa Kutinggalkan dulu Harapan menggunung Kutunggu udara Datang menyampaikan pesan Pada bulan yg tak pernah menunggu Kecuali ditinggal Sang pejuang ( munich, 5:58—20/01/2019 )

TIDAK DENGAN SIAPA SIAPA

By. Nahdia El Saat dunia begitu begitu Aku begini begini Saat engkau begitu begitu Aku tidak begitu Saat kulihat engkau dengan siapa siapa Aku  tidak dengan siapa Tetap saja begini Tidak begitu begitu Engkau, Saat sudah tidak dengan siapa siapa Barulah aku menyapa Setelah sekian lama bersama Di media maya Tetap saja Aku bukan siapa siapa Buat  Engkau Saat dunia begini begini Aku sudah begini begitu Saat engkau sudah tidak begitu Aku masih saja begini Aku, Saat dengan siapa siapa Barulah engkau bilang siapa Setelah sekian lama tidak bersama Di dunia nyata Tetap saja Engkau belum menyapa Buat Aku Menjadi siapa ( bukan puisi , 28/12/2018 )

Try to Listen

by. Nahdia el Lathif Allah Now i get serious problems nor should one expect that in foreseeble future one of them no one of these problem is back to the last but by a way of incompatible yet reasonable fast Allah i listen you your hands conduct will ever be affirmed by all i still hear and saw nearly from inside Alläh i get a big problems comes from you yet the problem of stability has release big problems and understand they are from you Allah now i have not listen again but see and walk  far a way to keep hikmah or wisdom

Cobalah untuk mendengarkan

Allah Sekarang saya mendapatkan masalah serius Atau harus satu mengharapkan bahwa di foreseeble masa depan salah satu dari mereka Tidak ada salah satu dari masalah ini kembali ke yang terakhir Tapi dengan cara yang tidak kompatibel namun wajar cepat Allah Saya mendengarkan anda Tangan Anda bertindak akan pernah ditegaskan oleh semua Aku masih mendengar Dan melihat hampir dari dalam Allah Saya mendapatkan masalah besar Datang dari anda Namun masalah stabilitas telah Lepaskan masalah besar Dan mengerti Mereka dari anda Allah Sekarang aku tidak mendengarkan lagi Tapi melihat dan berjalan Jauh sebuah jalan Untuk menjaga hikmah atau hikmah

Kangen

Sudah lama rumah ini kutinggalkan hingga engkau berlumutkan salju Tak kukenali lagi wajahmu Hingga kusapa Masihkah kau mengingatku? Memegang tanganku Dan menunjukkan sebuah jalan dimana lintasannya? Sudah lama aku berzikir untukmu Mengagumi kelucuanmu Bukankah engkau yg membuatku tertawa Atau menahan sedih karena malu yg terlalu lama Wajahmu, Adalah kotak kotak pazel kehidupan Ketika kutemukan satu tanda Rantaian ujian yang kau sematkan hanyalah sedikit saja gambaran kompleks nya manusia Seperti diriku, Rindu Aku menunggumu Mengambilku Melihat kekasihmu aku cemburu Namun bukankah kekasihmu adalah kekasihku juga? Laki laki yang hanya bisa kudengar melalui cerita Penyempurna agama Sudah lama rumah ini kutinggalkan Hingga aku berlumurkan dosa Mengingatmu tiada tara Pagi pagi tiba Aku bersolek agar engkau melihatku Dan turun kebumi mencintaiku

BIASANYA

Biasanya By. Nahdia el Lathief Biasanya manusia itu suka terbalik balik  Kalau dia tak pernah memuja tuhannya dia daku paling pemuja Bila dia tak pernah bertemu rosulnya Dia berasa paling paham DIA Bila dia tak pernah bertafakur dan beramal sholeh sepanjang hidupnya Dia umumkan yang paling sholeh diantara Biasanya, Kalau sudah suci betul perangainya Dia tak butuh baju putih Memakai pakean hitam dan tampak hitam Jauh menjaga hati dari kesombongan Apalagi biasanya kesombongan amat dekat dengan perilaku setan Aku seperti biasanya, Hidup tanpa beban meski gelisah memuncak dikeseharian Pernah ku memajat tebing Yang biasanya membunuh orang Tapi aku menaikinya sambil bernyanyi riang Jurang dibawah tak sedalam Langit yg diatas Atas dan bawah sama saja Karena kita berada di putaran arsy NYA Biasanya lumut itu hidup Dibasah dinding pengembaraanmu Tampak hijau memang Tampak menghidupi  Namun tak pernah bisa kau nikmati B...

Nyanyian Rindu Satu

Aku harus bilang apalagi padamu yang merindukanku Kalau hati ini sudah bulat membatu Menarikku mengajakmu bercumbu Tapi malu terlanjur menjadi perilaku Kusembunyikan saja mukaku Aku harus menunggu apalagi engkaupun sudah setua ini Menunggu Harapan  Seperti daun yg baru saja tumbuh Bila tak hati hati bisa saja Hijaunya yang baru terus menguning begitu saja Dan jatuh ke bawah Aku tak peduli bila nanti mengejar bayanganku sendiri Asalkan kita menyatu  bisa bergandengan tangan di tengah malam  Aku tak peduli seribu orang di belakangku menghunuskan pedang Siap mengambil kemaluanku Apalagi hatiku Mempermalukanku dan mengibarkan permusuhan Berkibar kibar seperti bendera Dan seluruh dunia tahu Rahasia Cinta adalah rahasia dari yang paling rahasia Namun rindu kita tak mampu kurahasiakan Pada burung bul bul Pada matahari Apalagi pada mu