Skip to main content

Posts

KOMPILASI PUISI KOPI 2

INDONESIA by. Nahdia El Jangan fanatik, mengaku agamamu paling hits Agama mu cuma nama, Pro dan anti Yang terlalu anti jokowi meleburlah buang pakean pakean kebesaranmu disini, Yg pro jokowi mania, tidak mau ada cela sedikitpun ditubuhnya , sempurna bagai wali. turunlah ke bumi, Sekali waktu dengarkan aku ini Jika menghardik jangan fanatik Tidak baik Mari kita merubah paradigma Melihat Indonesia itu dg tidak memakai seragammu Musuh kamu bukan kulit sawo matang Musuh kita adalah kemiskinan Puisi Kesedihan By. Nahdia El Seribu tahun aku tak lagi berpuisi Kuputuskan turun dari semeru Puncak pertapaan diam Aku menyentuh kalian Karena kalian sudah tidak mampu menjaga kemerdekaan Kalau kalian tetap memilih bodoh Dengan berkata kata Kalau kalian sudah tidak kupercaya Maka besok akan kugotong mayat penyair Penyair, sastrawan, seniman, budayawan Mari berkumpul di dadaku Politisi, rakyat, pejabat sudah berseteru Bibirnya penuh asap kemenyan Anak anaknya ...

KOMPILASI PUISI KOPI 4

Nahdia El Lathief M a l a m Sebentar lagi aku pulang Mari kutemani diam Engkau yg terbaring dan tak berdaya Gelap dan duka Malam Matamu saja yang tajam Dan menjaga seisi alam ini Sendiri sendiri Malam Sebentar lagi kupulang Mari kutemani diam Menjaga seisi dunia ini Dg hati Malam Sebentar lagi kudatang Mari kutemani diam Menjaga rumah ini Sepanjang malam Malam Sebentar lagi kupulang Mari kutemani diam Menjaga hati ini Sampai kumati Negeri Para Badut By. Nahdia El Lathief Malu aku berjalan melintasi kabut hitam Berjalan merayap gelap dan pelan Mana kebenaran dan mana sekedar mainan Disini para badut berkejaran Pipi yang memerah bukan karena cubitan Namun dibuat agar orang lain tertawa dan tak mengenali siapa kawan Malu aku dilahirkan dinegeri para badut Aku ingin hidup di negeri para pahlawan Dahulu Saat badut hanya tontonan Bukan pemain sirkus di istana kerajaan Badut Aku badut Kamu badut Gendut gendut Negeri para badut Banyak ora...

KAMU

❤️ Kamu By. Nahdia El Lathef Kamu yang sedang duduk memandangku, Dimulutmu, harum bunga kesturi Kamu, yang memuji indah wajahku Ditubuhmu, tato bertuliskan hati Kamu, Berlari ketepi senja, ingin kupanggil kembali namamu saat bulan menjadi terang Mengecup keheningan ataukah kesunyian Kalimatmu kutangkap selalu bersayap Disetiap syair yg kaubuat Biar musafir yg lewat sepertiku, berharap Itu kamu sedang merinduku Namun ternyata tanganmu menunjuk yg lain Kamu, Akulah yg merindukanmu Kalimat yang jelas dalam setiap nyanyian itu Meski satu kata Dari  seribu baris yg kau ciptakan Hanya satu kata Yg kutunggu Darimu Tulislah dg jelas disana: 'Nama panjangku' Sepanjang sejuta tahun sejarahmu: Nahdia El Lathief M a l a m Sebentar lagi aku pulang Mari kutemani diam Engkau yg terbaring dan tak berdaya Gelap dan duka Malam Matamu saja yang tajam Dan menjaga seisi alam ini Sendiri sendiri Malam Sebentar lagi kupulang Mari kutemani diam Menjaga s...

NAHDIA EL LATHIEF, KOMPILASI PUISI KOPI 3

Disini by nahdia el lathief disini.. dihembusan angin aku ingin memelukmu wajah kokoh mana yang tak hanyutkanku sekilas mata dan kelelawar bertawar kemanakah biru cinta ini bersabar melihat dijalan yang kutapaki benar dan  mesti belajar menciummu dalam kekosongan disini aku merasa dihargai sebagai manusia yang hidup pada dua sisi kurang dan kuat disini aku menantimu melintas sebentar saja menyeka air mata merekam jarak dan dahaga ketika aku erat memelukmu wajah keberanian ketika malam itu bersama bulan yang setengah tenggelam terasa disini begitu pelan berjalan waktu diam berhenti mati rindu ciuman di jalan jalan disini bunga tulip tak sewangi melati harum mu kunanti sampai kini Romeo and Juliet by. Nahdia al Lathief this words. the last letter from Romeo. he comes until the light hug the händ our home tonight give the first kissing and the last loosing hearts leaved from the street after rains Juliet dies before know and see th...