Skip to main content

Posts

Happy your Easter Holiday

When your eyes  looks the sky  my heart left on the aisle ways  when the rain turn our lines  you can see flowers grew up and looking the rails                           old and dark could and crags                           The Easter day climb on the story  I do not have a destiny  I climb after rainy and your face attached to easy                                           I climb of the wall because human was highly the raise should be looking at the sky the raise of straight in my eyes to up seem destiny                             on the destiny or story so not easy to understand To little my foot and stride the root   ...

Tuhan Kepada Siapa Rakyatku Berlindung

Tuhan Kepada Siapa Rakyatku Berlindung By. Nahdia El Tuhan kepada siapa rakyatku berlindung Di negeri yang tak memiliki cinta Di negeri yang hilang rasa dan kemanusiaan Di negeri yang dihargai murah nyawa manusia Di negeri dimana lidah menari nari menipu akal dan nurani Tuhan Kepada Siapa Rakyatku menuntut Di rumah rumah hantu pemakan mayat Di kepala kepala politisi berkorporasi Di wajah wajah koruptor pemenggal kepala Di istana istana yang melahirkan anak anak raja yang lalim Di kamar kamar mesum yang melahirkan anak anak negeri Tuhan Kepada siapa rakyatku menyimpan rasa takut Takut suatu hari kelaparan bukan lagi ancaman Takut suatu hari nyawa melayang karena menulis puisi Takut suatu hari keadilan dan kebenaran tak musti disuarakan Takut koruptor negeri ini menguasai nyawa kami Tuhan Tuhan Tuhan Kusebut engkau, karena tak ada lagi yang tersisa

Marah

M a r a h By. Nahdia El Lathief Orang yg marah itu mengubah istiqomah Marahlah kemudian ketika harga diri negaramu karam Orang yg mencintai dia menundukkan marah dan dengki Namun buat apa mencintai negeri kalau engkau marah marah setiap hari Pecinta itu juga pemarah seperti kamu Namun marahnya pada para pembenci Marah Adalah bagean paling rendah dari nafsu Yg tidak dikelola Namun bila engkau kelola dg baik Dan jujur Marahmu bisa mengguncang dunia Menciptakan energi, kritis dan pemberani Tapi, Marah Apabila kau ungkapkan dengan bahasa yg hina Memaki maki Ada bagean dari dirimu nanti yang akan terbuka Sama hinanya ketika engkau menelanjangi diri Bila kamu sedang marah, Itu pertanda engkau sedang memperhatikan sesuatu Yaitu Mencinta dg kebencian Terus bagaimana Cinta kok dg kebencian Cinta itu jujur Jujur itu cinta Jadi bila engkau memilih cinta dari kejujuran Engkau tak perlu ragu menjadi sedikit saja marahnya Bukan membenci

Musthofa Bisri

Sajak Buat #MustofaBisri By. Nahdia El Lathief Aku melihat lelaki yg dengan setia mencintai istri Adalah engkau Dan aku melihat wajah yg sangat sempurna dalam diam Ketika ku merasa begitu sangat cemburu sebagai pencari makna Engkau tak melihatnya guratan kepandaian yg bisa kau jual Ataupun mengambil kesempatan buat kemahsyuran Aku mengikutimu, mengikuti langkahmu guru Kakek namun energinya akupun kalah Bahkan dalam ilmu bathiniah Akupun tak ada apa apa Apalagi ilmu cinta dan kesetiaan Ketika aku merasa bhwa ilmuku berguna Aku malu membaca wajahmu Ketika aku merasa paling suci Aku malu meliha cahaya hatimu Ketika aku merasa paling setia Aku kalah bersaing denganmu Mustofa Bisri Engkau guru yg tak pernah kutemui Sampai kini

PULANG

PULANG by. Nahdia El Lathief Memelukmu, dg hati penuh rindu Disanalah negeriku, ingin kutitipkan cinta Putih, tenang dan bersinar Memandangmu dari jauh Dari negeri yg membuatku merana Aku ingin pulang segera Dan menanammu benih Di hatimu Engkau  sudah kuzikiri setiap hari Andai kau tau itu Hidup berdiri disemua posisi Dan arah mata angin Itu tidak mudah Tetap ada bumi yg rela dipijak Namun, Rinduku kadung bergelora Suaramu tak surut Memanggil manggil namaku Bila kupeluk engkau nanti Dipelabuhan antar zaman Kucium engkau sebelum pagi Sebelum rentetan kecemburuan tiba November, 6 2016

SEBENARNYA

Sebenarnya By. Nahdia El Sebenarnya aku dan kamu sama Aku menari disisi kanan engkau mencaci disisi kiri Engkau menyebut paling benar aku menyebutmu dungu bak kerbau Aku berpikir sedikit mandiri kamu itikiwir kadung jatuh hati Sebenarnya kamu dan aku sama sama bodohnya Terperangkap emosi yg bergolak sendiri Pertarungan semu Pertarungan jemari Diruang ruang semu Sang maha kuasa membuat kita berseteru Sang pemilik negeri suka kita bertarung Saling memaki Dan anehnya engkau mengikuti aliran darah yg terlanjur kau dewakan sendiri Hidupmu bak kotak segi empat Dan balok balok keberpihakan Sebenarnya aku dan kamu ini sama goblognya Melihat tulisan beranda orang bagean dari permusuhan Bukannya membuka beranda orang karena mungkin saja Dalam pikiran kerdil kita nan terbatas, mungkin ada pikiran kecil yg bisa menjadi pelajaran Sebenarnya kita ini sudah tua Kalau tidak siap bertarung kata kata Dan mengambil kebijaksanaan Mendingan kamu tutup ponselmu Dan hiduplah de...

Ya Robbi sholli

Nasabun tahsibul ‘ulâ bihulâh qalladathâ nujûmahal jawza-u Habbadza iqdu sudadiw wa fakhari Anta fihil yatimatul asmâu  Ya Rabbi shalli ‘alâ Muhammad Ya Rabbi shalli ‘alaihi wa sallim Ya Rabbi balligh-hul wasîlah Ya Rabbi khush-shah bil fadhîlah Ya Rabbi shalli ‘alâ Muhammad Mâ lâha fil ufuqi nûru kawkab  anta syamsun anta badrun Anta nurun fawqa nuri Anta kasy-syamsi fi tanwiri qulubin nas  anta kal badri fil taksyifi zhulamiz zamani  anta fil anbiya-i ka nurun fawqa nuri  Fahtazzal ‘arsyu tharaban was-tibsyâra  Waz-dâdal kursiyyu haibatan  wa waqâra wam-tala-atis samâwâtu anwârawa dhaj-jatil mala-ikatu tahlîlan wa tanjîdan was-tighfâra Wa lam tazal ummuhû tarâ anwâ’an min fakhrihî wa fadhlihî ilâ nihâyati tamâmi hamlih  Falammâsy-tadda bihâth-thalqu bi-idzni rabbil khalqi  wadha’atil habîba shallallâhu ‘alaihi wa sallama sâjidan syâkiran hâmidan ka-annahul badru fî tamâmih