Tuhan Kepada Siapa Rakyatku Berlindung
By. Nahdia El
Tuhan kepada siapa rakyatku berlindung
Di negeri yang tak memiliki cinta
Di negeri yang hilang rasa dan kemanusiaan
Di negeri yang dihargai murah nyawa manusia
Di negeri dimana lidah menari nari menipu akal dan nurani
Tuhan Kepada Siapa Rakyatku menuntut
Di rumah rumah hantu pemakan mayat
Di kepala kepala politisi berkorporasi
Di wajah wajah koruptor pemenggal kepala
Di istana istana yang melahirkan anak anak raja yang lalim
Di kamar kamar mesum yang melahirkan anak anak negeri
Tuhan Kepada siapa rakyatku menyimpan rasa takut
Takut suatu hari kelaparan bukan lagi ancaman
Takut suatu hari nyawa melayang karena menulis puisi
Takut suatu hari keadilan dan kebenaran tak musti disuarakan
Takut koruptor negeri ini menguasai nyawa kami
Tuhan
Tuhan
Tuhan
Kusebut engkau, karena tak ada lagi yang tersisa
By. Nahdia El
Tuhan kepada siapa rakyatku berlindung
Di negeri yang tak memiliki cinta
Di negeri yang hilang rasa dan kemanusiaan
Di negeri yang dihargai murah nyawa manusia
Di negeri dimana lidah menari nari menipu akal dan nurani
Tuhan Kepada Siapa Rakyatku menuntut
Di rumah rumah hantu pemakan mayat
Di kepala kepala politisi berkorporasi
Di wajah wajah koruptor pemenggal kepala
Di istana istana yang melahirkan anak anak raja yang lalim
Di kamar kamar mesum yang melahirkan anak anak negeri
Tuhan Kepada siapa rakyatku menyimpan rasa takut
Takut suatu hari kelaparan bukan lagi ancaman
Takut suatu hari nyawa melayang karena menulis puisi
Takut suatu hari keadilan dan kebenaran tak musti disuarakan
Takut koruptor negeri ini menguasai nyawa kami
Tuhan
Tuhan
Tuhan
Kusebut engkau, karena tak ada lagi yang tersisa
No comments:
Post a Comment